Foto Pakai Kamera Handphone |
Siapa nih yang punya hobi foto? Saya sih hobi sekali foto menggunakan kamera handphone dimanapun dan kapanpun. 😁 Kenapa sih suka foto pakai kamera handphone? Yah pengennya sih pake kamera profesional ya, tapi belum punya nih! Hihihi. Jadi yang ada aja dulu saya gunakan untuk menyalurkan hobi dan juga untuk keperluan konten media sosial, termasuk blog ini.
Di acara Marathon Coaching Growthing.id kemarin alhamdulillah ada materi mengenai optimalisasi foto menggunakan handphone nih. Mbak Gilang yang merupakan owner dari www.gemaulani.com ini membagikan Tips Mengabadikan Objek dengan Kamera Smartphone.
Sebelum saya mempelajari mengenai ini, saya sering menggunakan gambar yang ada di situs pencarian untuk keperluan ilustrasi ataupun infografis yang saya gunakan dalam postingan atau materi yang saya gunakan dalam kelas babywearing ataupun tugas lainnya.
Setelah saya sedikit demi sedikit mempelajari, saya mulai membuat foto sendiri untuk digunakan dalam keperluan saya. Dan dalam kelas ini saya semakin mengerti bahwa menggunakan foto pribadi itu ternyata mempunyai nilai plus tersendiri, walaupun menggunakan foto yang tersedia di mesin pencarian boleh saja digunakan dengan etika mencantumkan sumbernya.
Saya mencoba meresume apa yang disampaikan oleh mbak Gilang dalam Marathon Coaching Growthing kemarin, sebagai sarana saya mengikat ilmu agar tidak menguap begitu saja, hehehe.
Manfaat Foto dalam Artikel
Dalam menulis sebuah artikel seringkali kita membutuhkan suatu foto atau gambar untuk memberikan suatu gambar visual mengenai apa yang kita tulis. Foto atau gambar ini membantu penulis untuk menyampaikan apa yang dimaksud dalam tulisan, dan bagi pembaca ini membantu dalam proses memahami tulisan yang dibaca.Kaitannya dalam penulisan artikel blog, Mbak Gilang menuliskan ada 4 manfaat foto dalam artikel blog, yaitu:
- Melengkapi gambar visual dari isi artikel
- Menarik perhatian pengunjung
- Sebagai pembatas antar beberapa paragraf agar tidak lelah saat membaca artikel yang panjang
- Kemungkinan artikel di share oleh pengunjung ke media sosial lebih besar.
Foto yang digunakan oleh penulis untuk pelengkap artikel dapat berasal dari beberapa sumber, yaitu:
- Dari situs penyedia gambar seperti pixabay, pexels, unsplash, flickr, freeimages, dst
- Foto original jepretan sendiri
Foto yang terdapat di situs penyedia gambar ada yang berbayar ada yang disediakan gratis. Pilihannya begitu banyak dan bervariasi, namun kita harus jeli dalam memilih gambar manakah yang paling mewakili konten kita.
Jika kita menggunakan gambar dari situs penyedia gambar, kita harus menerima konsekuensi bahwa foto yang kita gunakan akan sama dengan yang digunakan oleh web blog lain.
Apa manfaat dari memakai foto original milik pribadi?
Manfaat dari penggunaan foto milik pribadi adalah sebagai berikut:- Tidak khawatir mengenai copyright, karena ini merupakan milik pribadi
- Artikel kita lebih dipercaya ke-valid-annya saat mengulas benda atau tempat
- Gambar tidak pasaran, alias eksklusif karena hanya kita yang memiliki
- Foto milik pribadi bisa dijadikan media untuk branding
- Menggunakan foto pribadi memungkinkan mendapat backlink gratis
Kelebihan dan Kekurangan
Segala sesuatu memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan penggunaan kamera handphone untuk mengabadikan objek.Kelebihan dalam penggunaan kamera handphone
- Dimiliki hampir semua orang
- Praktis dibawa dan digunakan
- Tidak perlu transfer file
- Bisa diedit langsung di handphone
- Hasil sudah cukup bagus jika digunakan di blog dan media sosial
Kekurangan dalan penggunaan kamera handphone
- Lensa yang terbatas, Bukaan lensa rata-rata masih f-22
- Saat di kondisi minim pencahayaan, hasil foto kurang maksimal
- Hasil foto jika dicetak dalam ukuran besar akan pecah
- Foto yang dihasilkan rawan noise dan distorsi
Preparing
Sebelum kita memulai untuk mengambil objek menggunakan handphone, ada beberapa hal yang perlu kita siapkan, antara lain:- Ponsel berkamera
Kalau resolusinya lebih rendah apakah masih bisa digunakan? Bisa, dengan diatur sedemikian rupa dalam settingan dan cara mengambil gambar untuk dapat menghasilkan foto yang cukup baik.
The picture is good or not from the moment it was caught in the camera - HENRI CARTIER BRESSON.
- Pencahayaan
Pencahayaan secara sederhana terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Pencahayaan alami
Berasal dari sinar matahari baik secara langsung ataupun tidak langsung
2. Pencahayaan buatan
Berasal dari cahaya lampu
Dalam mengatur pencahayaan ini juga harus memperhatikan arah cahaya, apakah dari arah belakang (back light), arah samping atau dari arah depan (front light).
- Tema dan komposisi
Sebelum kita memulai mengambil foto pada sebuah object, kita tentukan dulu tema yang akan diambil. Tema yang dimaksud adalah misalnya tradisional, modern, kesehatan, anak dsb.
Jika misalnya tema yang diinginkan adalah tema “anak” maka properti dan nuansa yang digunakan dalam pemotretan adalah yang berkaitan dengan anak.
Komposisi
Apakah itu komnposisi?
Komposisi merupakan kesatuan yang harmonis dari elemen-elemen pendukung foto dengan meletakkan komposisi tepat pada tempatnya sehingga pas dan enak untuk dilihat.
The so-called rules of photographic composition are, in my opinion, invalid, irrelevant and immaterial – Ansel Adams
Jadi dalam seni fotografi, tidak ada aturan baku dalam teknik komposisi. Komposisi ibarat selera makanan, kembali ke preferensi masing-masing.
Namun, dalam dunia fotografi ada panduan yang dapat dipelajari dan diaplikasikan saat mengambil objek foto agar lebih menarik.
Ada 20 teknik komposisi dalam fotografi, yaitu:
1. Komposisi Foto Rule of Third
2. Komposisi Foto Golden Shape
3. Komposisi Foto Simetris (Centred Composition)
4. Komposisi Foto Repetition dan Pattern
5. Komposisi Foto Perspektif
6. Komposisi Foto Frame in Frame
7. Komposisi Foto Leading Lines
8. Komposisi Foto Negative Space
9. Keseimbangan Elemen Foto
10. Komposisi Foto Golden Spiral atau Golden Ratio
11. Change your Point of View
12. Komposisi Foto Refleksi
13. Komposisi Foto Separasi
14. Komposisi Foto Motion Blur
15. Komposisi Foto Noise
16. Komposisi Foto Penuhi Frame (Fill the Frame)
17. Komposisi Foto Tekstur (Texture)
18. Komposisi Warna (Color)
19. Rule of Odds (Penggangu)
20. Isolasi Objek (Depth of Field)
Untuk pemula biasanya kita dapat menggunakan komposisi simplikasi, the rule of third dan dead centre.
- Background/backdrop
Penentuan backdrop foto menentukan hasil akhir dari pemotretan. Backdrop foto yang dipilih sebaiknya menyesuaikan kebutuhan dari tema yang diambil.
Jika kita melakukan pemotretan indoor, akan lebih mudah menentukan backdrop foto, dikarenakan kita mempunyai kendali penuh terhadap backdrop yang digunakan.
Berbeda halnya jika kita mengambil objek di luar ruangan atau outdoor, kita hanya bisa menyesuaikan dengan apa yang ada dihadapan kita.
- Nuansa dan properti
Untuk mengabadikan objek terutama benda mati, sebaiknya tidak terlalu banyak memasukkan warna, apalagi yang dipotret adalah makanan. Utamakan warna senada dengan objek dan tidak lebih terang dari objek utama, agar tidak menjadi galfok alias gagal fokus, hehe.
Untuk penggunaan properti, jangan sampai properti yang digunakan lebih menonjol dibanding objek utamanya.
- Angle
Angle adalah sebuah posisi sudut pandang kamera. Ada beberapa jenis sudut kamera yang digunakan dalam mengambil objek. Berikut adalah ilustrasi dari Portal dekave.com mengenai angle.
Angle kamera foto - www.portaldekave.com |
Do’s & Don'ts
Dalam mengambil foto sebuah objek ada beberapa hal detail yang perlu diperhatikan selain hal utama yang sudah disebutkan diatas, yaitu:
Do’s
- Besihkan lensa kamera handphone
- Gunakan tripod jika diperlukan
- Ambil foto berkali-kali, untuk mendapatkan hasil terbaik
- Aktifkan garis bantu yang ada di kamera handphone
- Aktifkan mode pro/manual
- Pakai reflektor/pemanyul cahaya
- Pakai diffuser
- Foto bersama product
- Lakukan editing secukupnya dan seperlunya menggunakan berbagai aplikasi editing yang ada di handphone
- Perbanyak melihat foto disitus penyedia gambar untuk memperkaya ide dan referensi
Don’ts
- Hindari melakukan cropping terlalu banyak
- Hindari penggunaan flash kamera
- Hindari melakukan zoom
- Hindari penggunaan mode bokeh pada kamera handphone yang kurang mumpuni
- Hindari penggunaan kamera depan pada kamera handphone yang kurang mumpuni
- Jangan sampai editing pada foto merubah warna asli dari produk, jika ini merupakan pemotretan untuk keperluan endorse/berbayar.
Setelah mengikuti webinar ini, saya banyak belajar bahwa kamera handphone dapat dioptimalkan untuk menghasilkan foto yang layak untuk ditampilkan dalam laman blog atau media sosial. Kita hanya perlu mempelajari fitur bawaan serta teknik-teknik dalam pengambilan foto.
Bagus atau tidaknya hasil foto, itu kembali kepada selera dan preferensi dari masing-masing. Semakin kita sering berlatih memotret, kemampuan kita akan terasah. Semakin kita melihat banyak referensi, semakin kaya wawasan kita mengenai hasil foto. Jadi, foto pakai kamera handphone? Hayuk aja!